Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK): Pengertian, Jenis, Kelebihan dan Contohnya

Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK): Pengertian, Jenis, Kelebihan dan Contohnya

Indonesia memiliki sejumlah Perguruan Tinggi Kedinasan yang tersebar di berbagai wilayah, menawarkan kesempatan pendidikan yang beragam dengan spesialisasi tertentu. 

Perguruan Tinggi Kedinasan biasanya berada di bawah naungan kementerian atau lembaga pemerintah tertentu, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, atau Badan Intelijen Negara. 

Perguruan tinggi ini memberikan pendidikan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten di sektor pemerintahan.

Dalam hal ini, setiap Perguruan Tinggi Kedinasan memiliki keunikan masing-masing tergantung pada bidang keahlian yang ditawarkannya. 

Contohnya adalah Politeknik Keuangan Negara STAN yang berfokus pada bidang akuntansi, pajak, dan keuangan negara. 

Begitu pula dengan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) yang spesialis pada pengumpulan dan analisis data. Ini menunjukkan bahwa setiap Perguruan Tinggi Kedinasan sangat terarah pada bidang tertentu yang dibutuhkan oleh pemerintah.

Bagaimanapun juga, satu hal yang menjadikan Perguruan Tinggi Kedinasan menarik adalah adanya peluang bekerja langsung di institusi yang menaunginya setelah lulus. Hal ini biasanya berlaku jika perguruan tinggi tersebut memiliki sistem ikatan dinas. 

Namun, bahkan jika tidak ada ikatan dinas, lulusan dari PTK tetap dianggap memiliki nilai lebih di dunia kerja karena kompetensinya yang spesifik.

Pengertian Perguruan Tinggi Kedinasan

Apa itu Perguruan Tinggi Kedinasan? Pada dasarnya, istilah ini merujuk pada institusi pendidikan tinggi yang dikelola langsung oleh pemerintah melalui kementerian atau lembaga negara. 

Tujuan dari Perguruan Tinggi Kedinasan adalah untuk melahirkan tenaga kerja profesional yang siap di bidang-bidang tertentu sesuai kebutuhan lembaga tersebut.

Perguruan Tinggi Kedinasan biasanya memberikan pendidikan yang sangat terfokus dan terarah. Dengan kata lain, kurikulumnya dirancang untuk langsung mengaplikasikan keahlian yang dipelajari ke dalam pekerjaan di sektor pemerintah. 

Misalnya, di Perguruan Tinggi Kedinasan yang dikelola Kementerian Keuangan, mahasiswa akan belajar tentang keuangan negara secara mendalam, sehingga setelah lulus mereka bisa mengisi posisi di lembaga seperti Direktorat Jenderal Pajak atau Badan Pengelola Keuangan Negara.

Hal yang menarik dari PTK adalah keberadaan sistem ikatan dinas. Sistem ini memungkinkan lulusannya untuk langsung diangkat bekerja di lembaga pemerintah yang berkaitan dengan bidang studi mereka. 

Dalam kasus ini, para lulusan biasanya diharuskan untuk menyelesaikan masa pengabdian kerja sesuai dengan perjanjian yang berlaku. Akan tetapi, terdapat juga Perguruan Tinggi Kedinasan yang tidak memiliki ikatan dinas, sehingga lulusan bebas mencari pekerjaan di sektor lainnya.

Jenis-Jenis Perguruan Tinggi Kedinasan

Perguruan Tinggi Kedinasan di Indonesia dapat dibagi ke dalam dua jenis utama, yaitu sekolah kedinasan dengan ikatan dinas dan sekolah kedinasan non ikatan dinas. 

Kedua jenis ini memiliki ciri khas dan mekanisme yang berbeda, baik dalam hal pendaftaran, proses pendidikan, maupun jalur karier setelah lulus.

Sekolah Kedinasan dengan Ikatan Dinas

Sekolah kedinasan dengan ikatan dinas adalah jenis perguruan tinggi yang menawarkan jaminan pekerjaan di institusi pemerintah setelah lulus. 

Dalam sistem ini, mahasiswa sering kali mendapatkan keuntungan berupa biaya pendidikan yang ditanggung pemerintah atau subsidi. 

Sebagai imbalannya, mereka harus mengabdi di lembaga tersebut selama periode tertentu yang diatur dalam kontrak.

Beberapa contoh sekolah kedinasan dengan ikatan dinas antara lain adalah: 

  • Politeknik Keuangan Negara STAN (di bawah Kementerian Keuangan)
  • Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di bawah Kementerian Dalam Negeri
  • Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Sistem pendidikan di institusi ini sangat intensif, dan para mahasiswa sering kali mendapatkan pelatihan langsung di lingkungan kerja atau magang.

Salah satu keunggulan dari sistem ini adalah kemudahan memasuki dunia kerja setelah lulus. Di pihak lain, adanya masa pengabdian kerja merupakan tanggung jawab yang harus dijalani oleh lulusannya. 

Oleh sebab itu, calon mahasiswa perlu mempertimbangkan segala hal sebelum memutuskan untuk memilih perguruan tinggi dengan ikatan dinas.

Sekolah Kedinasan Non Ikatan Dinas

Sebaliknya, sekolah kedinasan tanpa ikatan dinas memberikan pendidikan yang tidak otomatis terhubung dengan kewajiban pengabdian di suatu lembaga pemerintah. 

Mahasiswa pada jenis perguruan tinggi ini tidak diharuskan untuk mengabdi di lembaga tertentu setelah lulus, sehingga lebih fleksibel dalam memilih jalur karier mereka.

Contohnya adalah Poltekkes Kemenkes Jakarta I atau Poltekkes Kemenkes Jambi, di mana mahasiswa hanya mendapatkan pendidikan di bidang tertentu tetapi tidak wajib bekerja untuk pemerintah. 

Perguruan tinggi seperti ini cenderung menarik bagi mereka yang ingin mendapatkan pendidikan berkualitas di bidang spesifik tanpa terikat dengan kontrak kerja atau pengabdian.

Walaupun tidak mempunyai ikatan dinas, sekolah kedinasan jenis ini masih memiliki peminat yang tidak sedikit. Hal ini terjadi karena lulusan dari perguruan tinggi tersebut masih dianggap memiliki kompetensi yang mumpuni di dunia kerja. 

Selain itu, fleksibilitas dalam memilih karier pun menjadi nilai tambah yang tidak bisa diabaikan.

Kelebihan Sekolah di Perguruan Tinggi Kedinasan

Berikut adalah kelebihan-kelebihan dari sekolah di perguruan tinggi kedinasan yang menarik untuk disimak.

Jaminan Pekerjaan

Salah satu daya tarik terbesar dari perguruan tinggi kedinasan adalah jaminan pekerjaan yang hampir pasti bagi para lulusannya. 

Ketika seseorang menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi ini, biasanya mereka langsung direkrut untuk bekerja di lembaga pemerintah terkait.

Jaminan pekerjaan ini menjadi nilai tambah yang luar biasa di tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat. 

Perguruan tinggi kedinasan, seperti STAN, STIN, STPDN, atau IPDN, sudah memiliki target kebutuhan tenaga kerja yang konkret. 

Asalkan mampu memenuhi syarat akademik dan perilaku, lulusan tidak perlu repot melamar pekerjaan ke banyak tempat. Bayangkan betapa bermanfaatnya ini dalam mengurangi stres mencari kerja.

Biaya Terjangkau

Kelebihan lain dari perguruan tinggi kedinasan adalah biaya pendidikan yang sangat terjangkau, bahkan di beberapa perguruan tinggi, biayanya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. 

Perguruan tinggi seperti Politeknik Keuangan Negara STAN tidak memungut biaya kuliah dari mahasiswanya, sementara perguruan tinggi lain mematok biaya yang sangat minimal.

Selain biaya kuliah yang rendah, mahasiswa sering kali mendapatkan fasilitas tambahan seperti asrama, subsidi makan, dan biaya operasional lainnya. 

Hal ini membuat perguruan tinggi kedinasan menjadi pilihan ideal bagi mereka yang ingin menempuh pendidikan berkualitas dengan anggaran rendah. 

Dengan biaya pendidikan yang terjangkau, calon mahasiswa dari berbagai latar belakang dapat memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan tinggi.

Kurikulum yang Relevan

Dalam pendidikan tinggi, sering kali kita mendengar kritik tentang ketidaksesuaian antara kurikulum dan kebutuhan dunia kerja. 

Namun, hal ini tidak akan Anda temukan di perguruan tinggi kedinasan. Kurikulum di perguruan tinggi ini disusun berdasarkan kebutuhan spesifik kementerian atau lembaga terkait.

Misalnya, di PKN STAN, kurikulum yang diajarkan seputar perpajakan, keuangan negara, dan akuntansi, yang secara langsung relevan dengan tugas di Direktorat Jenderal Pajak atau Badan Pemeriksa Keuangan. 

Begitu pula di Polstat STIS, di mana materi terkait statistik dan analisis data sangat mendukung pekerjaan di BPS. 

Kurikulum yang relevan ini memberikan bekal yang tepat kepada mahasiswa agar mereka bisa langsung produktif setelah lulus.

Pengembangan Soft Skill

Selain keahlian teknis, perguruan tinggi kedinasan juga terkenal sebagai tempat pengembangan soft skill yang efektif. 

Mahasiswa dididik untuk memiliki kedisiplinan tinggi, kemampuan komunikasi yang baik, serta sikap tanggung jawab. Hal ini tidak hanya penting untuk karier, tetapi juga kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan kepemimpinan, dan lingkungan pendidikan yang kompetitif adalah beberapa faktor yang turut berkontribusi dalam pengembangan soft skill. 

Pengalaman seperti ini memungkinkan mahasiswa untuk menjadi individu yang lebih adaptif dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja maupun masyarakat luas.

Pendidikan Terstruktur

Perguruan tinggi kedinasan memiliki sistem pendidikan yang sangat terstruktur. Tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga membentuk karakter dan kedisiplinan mahasiswa. 

Struktur pendidikan ini mencakup pengawasan ketat terhadap proses belajar, jadwal yang disiplin, hingga metode evaluasi yang sistematis.

Pendidikan terstruktur ini memastikan mahasiswa tidak hanya pandai secara teori, tetapi juga memiliki kemampuan praktik yang baik dan pola pikir yang teratur. 

Selain itu, model pendidikan ini memberikan bimbingan yang jelas bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana menjalankan tugas-tugas mereka di lapangan.

Jaringan Alumni

Perguruan tinggi kedinasan juga terkenal dengan jaringan alumninya yang kuat. Alumni dari institusi ini biasanya berada di posisi strategis di kementerian atau lembaga pemerintah, sehingga memiliki koneksi yang luas.

Jaringan alumni ini sering kali menjadi sumber dukungan, baik dalam karier maupun pengembangan diri. 

Banyak alumninya yang membantu junior mereka dengan memberi panduan tentang dunia kerja, tips dalam menjalani karier, atau bahkan referensi yang sangat berharga. 

Dengan akses ke jaringan alumni yang luas, mahasiswa memiliki peluang untuk berkembang lebih jauh, bahkan setelah lulus.

Penghargaan Sosial

Tidak dapat disangkal bahwa lulusan perguruan tinggi kedinasan sering kali mendapatkan penghargaan sosial yang tinggi. 

Masyarakat cenderung memandang lulusan dari institusi ini sebagai individu yang memiliki kompetensi dan dedikasi luar biasa.

Hal ini didukung oleh citra perguruan tinggi kedinasan yang selalu dikaitkan dengan pelayanan publik dan kontribusi nyata bagi negara. 

Dengan penghargaan sosial yang diperoleh, lulusan memiliki kebanggaan tersendiri serta motivasi untuk terus berkembang dan berkontribusi.

Contoh Perguruan Tinggi Kedinasan dengan Status Ikatan Dinas

Perguruan tinggi kedinasan dengan status ikatan dinas menjadi daya tarik tersendiri karena lulusannya biasanya langsung diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau mendapat penempatan kerja di instansi tertentu. 

Berikut beberapa contoh perguruan tinggi kedinasan yang terkenal dengan status tersebut.

Politeknik Keuangan Negara STAN

Politeknik Keuangan Negara STAN

Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN adalah salah satu perguruan tinggi kedinasan yang sangat diminati di Indonesia. Dikelola langsung oleh Kementerian Keuangan, institusi ini menawarkan pendidikan vokasi bidang keuangan, seperti akuntansi, pajak, dan manajemen aset negara. 

Lulusannya umumnya diangkat sebagai PNS di instansi pemerintah, seperti Direktorat Jenderal Pajak atau Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Menariknya, selama masa pendidikan, mahasiswa PKN STAN tidak dipungut biaya kuliah alias gratis. Selain itu, mereka juga dipersiapkan untuk melayani kebutuhan tenaga ahli dalam pengelolaan keuangan negara. 

Akan tetapi, seleksi masuk ke PKN STAN cukup ketat, sehingga calon mahasiswa perlu mempersiapkan diri dengan baik jika ingin menjadi bagian dari institusi ini.

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri dan menjadi institusi yang bertugas mempersiapkan kader pemerintahan. 

Mahasiswa IPDN, yang dikenal sebagai praja, dilatih secara fisik dan akademik untuk membangun karakter kepemimpinan serta memahami administrasi pemerintahan dari berbagai sisi.

Praja IPDN diwajibkan untuk tinggal di kampus dengan sistem pendidikan semi-militer. 

Nantinya, setelah lulus, mereka akan langsung ditempatkan di berbagai instansi pemerintahan, baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun pusat. 

Dengan begitu, mahasiswa IPDN berperan besar dalam mendukung tata kelola pemerintahan negara.

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) adalah perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 

Sebagai institusi yang menawarkan jurusan terkait cuaca, iklim, dan geofisika, STMKG berfokus pada menghasilkan ahli di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Lulusan STMKG biasanya langsung bekerja di BMKG sebagai tenaga ahli yang bertugas mendukung aktivitas prediksi cuaca, pengelolaan data klimatologi, hingga mitigasi bencana alam. 

Tidak hanya itu, mereka juga dididik untuk memahami teknologi terkini yang digunakan dalam sistem pengamatan cuaca modern.

Politeknik Statistika Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (Polstat STIS)

Politeknik Statistika Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (Polstat STIS)

Polstat STIS adalah perguruan tinggi kedinasan yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 

Institusi ini terkenal dengan jurusan yang berfokus pada statistika dan komputasi statistik yang mendukung pengolahan data untuk kebutuhan pemerintah.

Mahasiswa Polstat STIS tidak hanya belajar teori matematika dan statistik, tetapi juga dilatih untuk mampu menganalisis data besar (big data). 

Setelah lulus, mereka akan ditempatkan di berbagai instansi pemerintah, terutama dalam pengumpulan data dan penyusunan laporan statistik nasional.

Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)

Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)

Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) adalah perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN). 

STIN bertujuan untuk mencetak tenaga ahli di bidang intelijen yang mampu menjaga keamanan dan kestabilan negara.

Calon mahasiswa di STIN mendapatkan pelatihan intensif terkait teknik investigasi, analisis intelijen, hingga penguasaan teknologi informasi. 

Setelah lulus, mereka langsung bekerja di BIN atau instansi lain yang membutuhkan tenaga ahli intelijen. 

Kehadiran STIN menunjukkan pentingnya aspek keamanan dalam mendukung pemerintahan yang stabil.

Perguruan Tinggi Kedinasan dengan Status Non Ikatan Dinas

Berbeda dari perguruan tinggi kedinasan dengan status ikatan dinas, perguruan tinggi ini tidak secara langsung menjamin penempatan kerja setelah lulus. 

Namun, kualitas pendidikan serta peluang karier tetap menjadi daya tarik utama. 

Berikut adalah beberapa contohnya:

Politeknik Pekerjaan Umum Semarang

Politeknik Pekerjaan Umum Semarang

Politeknik Pekerjaan Umum Semarang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 

Perguruan tinggi ini menawarkan program pendidikan vokasi, seperti teknik sipil, teknik pengairan, serta tata lingkungan. 

Meskipun tidak menjamin ikatan dinas, lulusan institusi ini memiliki peluang karier yang luas di sektor konstruksi dan infrastruktur.

Selama masa pendidikan, mahasiswa mendapatkan lebih banyak praktik lapangan dibandingkan teori, sehingga mereka mampu memahami kebutuhan dunia kerja dengan lebih baik. 

Selain itu, banyak perusahaan maupun instansi pemerintah yang mencari lulusan di bidang teknik sipil dari perguruan tinggi ini.

Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, yang berada di bawah naungan Kementerian Sosial, menawarkan program studi pendidikan terkait kesejahteraan dan pelayanan sosial. 

Mahasiswa di perguruan tinggi ini dididik untuk menjadi tenaga ahli dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat serta mengelola program kesejahteraan yang ditujukan untuk golongan tertentu.

Lulusannya memiliki kesempatan bekerja di berbagai sektor sosial, baik di lembaga pemerintah maupun organisasi nirlaba. 

Meskipun tidak ada ikatan dinas langsung, kebutuhan akan tenaga ahli di bidang kesejahteraan sosial cukup tinggi di Indonesia.

Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Sidoarjo, Jawa Timur

Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Sidoarjo, Jawa Timur

Politeknik Kelautan dan Perikanan di Sidoarjo adalah institusi yang fokus pada pendidikan sektor kelautan dan perikanan. 

Berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, politeknik ini menawarkan jurusan seperti teknologi pengolahan hasil perikanan, teknik budidaya, serta ilmu kelautan.

Mahasiswa di perguruan tinggi ini tidak memiliki ikatan dinas dengan kementerian, tetapi mereka tetap dipersiapkan untuk menjadi tenaga ahli di bidang kelautan yang sangat dibutuhkan di Indonesia. 

Selain itu, mereka juga dapat mengembangkan usaha sendiri di sektor perikanan setelah lulus.

Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta

Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta

Di bawah Badan Pertanahan Nasional (BPN), STPN menjadi institusi yang menawarkan pendidikan di bidang agraria dan pengelolaan lahan. 

Meskipun tidak menjamin ikatan dinas, STPN mencetak lulusan yang mampu mendukung program pengelolaan lahan dan tata ruang, terutama untuk kebutuhan pemerintah daerah.

Mahasiswa STPN mendapatkan kemampuan dasar hingga lanjutan terkait administrasi pertanahan, tata ruang, serta kebijakan agraria. 

Banyak lulusan STPN memiliki peluang bekerja di BPN maupun lembaga pemerintahan lainnya.

Akademi Metrologi dan Instrumentasi

Akademi Metrologi dan Instrumentasi

Akademi Metrologi dan Instrumentasi merupakan perguruan tinggi kedinasan yang berfokus pada pendidikan terkait ilmu pengukuran dan pengawasan alat ukur. 

Institusi ini berada di bawah naungan Kementerian Perdagangan dan bertujuan untuk mendukung program tertib ukur di Indonesia.

Lulusannya mampu bekerja di sektor perdagangan, teknologi, maupun laboratorium uji alat ukur di berbagai daerah. 

Selain itu, ilmu yang didapat di Akademi ini sangat relevan bagi berbagai sektor industri yang menggunakan alat ukur sebagai bagian dari proses produksi mereka.

Penutup

Dalam pandangan, Perguruan Tinggi Kedinasan adalah salah satu jalur pendidikan yang patut dipertimbangkan oleh calon mahasiswa di Indonesia. 

Dengan berbagai keunggulan, seperti kurikulum yang terarah, peluang ikatan dinas, hingga reputasi yang baik, PTK terus menjadi pusat perhatian setiap musim penerimaan mahasiswa baru.

Maka dari itu, baik Anda memilih perguruan tinggi dengan ikatan dinas maupun tanpa ikatan dinas, keputusan tersebut sebaiknya sesuai dengan minat, potensi, dan rencana masa depan Anda.

FAQ Terkait Perguruan Tinggi Kedinasan

1. Apa Itu Perguruan Tinggi Kedinasan?

Perguruan Tinggi Kedinasan adalah institusi pendidikan tinggi yang dikelola oleh lembaga pemerintah. Biasanya, perguruan tinggi ini bertujuan untuk mencetak tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah tertentu.

2. Apa Perbedaan Perguruan Tinggi Kedinasan dan Perguruan Tinggi Negeri?

Perguruan Tinggi Kedinasan berada di bawah naungan kementerian atau lembaga pemerintah, sementara Perguruan Tinggi Negeri dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Lulus dari Perguruan Tinggi Kedinasan sering kali langsung menjadi pegawai negeri, sedangkan lulusan PTN tidak memiliki jalur karier khusus ke instansi pemerintah.

3. Apa Perbedaan Perguruan Tinggi Kedinasan dan Perguruan Tinggi Swasta?

Perguruan Tinggi Swasta dikelola oleh yayasan atau organisasi non-pemerintah, sehingga biayanya cenderung lebih tinggi. Sebaliknya, Perguruan Tinggi Kedinasan sering memberikan pendidikan gratis dan bahkan jaminan pekerjaan.

4. Apa Saja Perguruan Tinggi Kedinasan di Indonesia?

Beberapa contoh sekolah kedinasan adalah Politeknik Keuangan Negara STAN, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), dan banyak lagi.

5. Sekolah Kedinasan Apa Saja yang Gratis?

Di antaranya adalah Politeknik Keuangan Negara STAN dan IPDN. Syarat utamanya adalah lulus seleksi masuk yang cukup ketat.

6. Lulusan Sekolah Kedinasan Jadi Apa?

Lulusan biasanya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di instansi pemerintah yang terkait sesuai bidang studi.

7. Jurusan di STAN Apa Saja?

Beberapa jurusan kuliah di STAN meliputi D-III Akuntansi, D-IV Manajemen Keuangan Negara, dan D-III Pajak.

8. Jurusan Apa Saja di IPDN?

IPDN menawarkan jurusan seperti Administrasi Kependudukan, Kebijakan Pemerintahan, dan Pembangunan Wilayah.

9. Jurusan IPA Bisa Masuk Kedinasan Apa Saja?

Jurusan IPA cocok untuk sekolah seperti STMKG (Meteorologi, Klimatologi, Geofisika), dan juga Polstat STIS.

10. Apakah Jurusan IPS Bisa Masuk Kedinasan?

Tentu saja! Jurusan IPS dapat mendaftar ke sekolah kedinasan seperti IPDN atau STAN.

Related posts