Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka (ATP Kurmer)

Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka (ATP Kurmer)

Pada tiap-tiap satuan pendidikan yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, Sekolah-sekolah tersebut diminta untuk menyusun Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka yang jelas dan rinci. 

Alur ini memungkinkan fleksibilitas dalam menetapkan tujuan pembelajaran bagi setiap siswa, sehingga mereka dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan minat mereka masing-masing.

Read More

Lantas, sudahkah Bapak/Ibu Guru memahami salah satu perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka ini?. Jika belum mari kita pelajari mulai dari pengertian, fungsi, kriteria, Cara Menyusunnya hingga contoh alur tujuan pembelajaran kurikulum merdeka.

Pengertian Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Menurut informasi yang disadur dari Ruang Kolaborasi Kemendikbud, Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun dengan rapi dan masuk akal dalam satu fase, mulai dari awal hingga akhir.

Dalam Kurikulum Merdeka, susunan ATP ini disusun secara linear dan selaras dengan urutan kegiatan pembelajaran harian guna mengevaluasi Capaian Pembelajaran.

Secara kegunaan ATP Kurikulum Merdeka memiliki peran serupa dengan silabus, yaitu sebagai alat perencanaan dan pengaturan pembelajaran serta asesmen secara keseluruhan untuk durasi satu tahun. 

Disamping itu, Istilah dalam Kurikulum Merdeka ini pun bertujuan membantu siswa mencapai Capaian Pembelajaran secara bertahap dan terstruktur.

Penting untuk diketahui bahwa dalam menyusun ATP Kurikulum Merdeka, guru memiliki kebebasan yang luas. 

Oleh sebab itu, hasil susunan ATP dapat berbeda antara satu guru dengan guru lainnya, meskipun mereka mengajar di fase yang serupa.

Pada intinya, alur tujuan pembelajaran kurikulum ini menekankan pada pencapaian kompetensi yang diharapkan dari setiap tahap pendidikan. 

Penting untuk disadari bahwa kurikulum ini berfokus pada pengembangan soft skills dan hard skills yang seimbang.

Sebagai contoh, siswa dapat mengembangkan kemampuan berkolaborasi, berpikir kritis, serta pemecahan masalah sambil tetap menguasai bidang akademis tertentu.

Fungsi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dalam Kurikulum Merdeka

Alur ini memiliki beberapa fungsi utama yang sangat krusial dalam pelaksanaan pembelajaran. Berikut merupakan penjabarannya secara lebih rinci:

Memberikan Panduan bagi Guru dan Murid

Pada dasarnya, ATP berfungsi sebagai panduan bagi guru dan murid, agar supaya mereka dapat mencapai Capaian Pembelajaran (CP) pada akhir fase pembelajaran. 

Dengan ATP, guru memiliki kerangka kerja yang jelas mengenai kompetensi yang harus dikuasai murid pada setiap tahap pembelajaran. 

Di pihak lain, murid juga mendapatkan gambaran yang konkret tentang tujuan pembelajaran mereka, sehingga lebih termotivasi dan fokus dalam belajar.

Dengan demikian, guru dapat menyusun rencana pelajaran yang sesuai, sedangkan murid mengetahui tujuan akhir yang harus dicapai.

Menunjang Perencanaan Proses Pembelajaran

Lebih jauh, ATP juga berperan dalam menunjang perencanaan proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru dapat menggunakan ATP untuk merancang kegiatan pembelajaran yang tepat dan efektif. 

Begitu juga, ATP memungkinkan guru untuk menyusun materi dan metode pengajaran yang relevan dengan kompetensi yang harus dicapai.

Selain itu, ATP membantu guru untuk memastikan agar proses pembelajaran berjalan secara terstruktur dan sistematis dari awal hingga akhir periode pembelajaran.

Memastikan Pembelajaran Tersusun secara Sistematis dan Logis

Yang tidak kalah penting, ATP memastikan pembelajaran tersusun secara sistematis dan logis. Hal ini memastikan bahwa materi yang diajarkan mengikuti suatu urutan yang masuk akal dan menyatu secara keseluruhan. 

Dalam pandangan ini, setiap aspek pembelajaran tidak hanya mendukung satu sama lain, melainkan juga memberikan fondasi yang kokoh bagi murid untuk memahami materi yang lebih kompleks di masa depan.

Dengan demikian, murid dapat mengikuti alur pembelajaran dengan baik tanpa mengalami kebingungan akibat materi yang disusun secara acak.

Maka dari itu, penting untuk setiap pendidik memahami dan menerapkan ATP dengan sebaik-baiknya.

Kriteria dan Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Dengan kriteria ATP yang jelas dan terarah, diharapkan pembelajaran menjadi lebih efektif dan memadai. Mari kita bahas satu per satu kriteria tersebut agar kita bisa lebih memahaminya secara detail.

Sederhana dan Informatif

Pertama, ATP harus disusun dengan sederhana dan informatif. Dengan kata lain, informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh guru dan siswa serta tidak berbelit-belit. 

Penting untuk diingat bahwa penyederhanaan ini bertujuan agar setiap pembelajar bisa menangkap inti dari tujuan belajar tanpa harus kebingungan dengan detail yang tidak perlu.

Esensial dan Kontekstual

Selain itu, ATP harus bersifat esensial dan kontekstual. Artinya, isi dari tujuan pembelajaran harus mencakup materi yang memang penting dan relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. 

Dengan begitu, siswa akan merasa bahwa apa yang mereka pelajari memiliki manfaat nyata dan dapat diterapkan dalam situasi nyata.

Berkesinambungan

Alur pembelajaran juga harus berkesinambungan. Maksudnya, ada kesinambungan dari satu tujuan pembelajaran ke tujuan berikutnya. 

Hal ini penting agar siswa bisa mengaitkan dan mengintegrasikan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya dengan pengetahuan yang baru mereka terima. 

Keselarasan antar tujuan pembelajaran akan menjadikan belajar menjadi lebih bermakna.

Mengoptimalkan Tiga Aspek Kompetensi

Kemudian, ATP harus mampu mengoptimalkan tiga aspek kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, serta sikap. 

Hal ini bertujuan agar pembelajaran tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan teori, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan praktis dan sikap yang baik. 

Pengintegrasian tiga aspek ini akan menciptakan siswa yang utuh dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Merdeka Belajar

Dalam Kurikulum Merdeka, konsep merdeka belajar sangat dianjurkan. Artinya, siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. 

Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik mendapatkan cara belajar yang paling sesuai dengan diri mereka masing-masing. 

Dengan kebebasan ini, diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih antusias dan efektif.

Operasional dan Aplikatif

ATP yang baik juga harus operasional dan aplikatif. Artinya, tujuan pembelajaran harus bisa diaplikasikan dalam aktivitas sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. 

Ini penting agar pembelajaran menjadi lebih konkret dan siswa bisa merasakan manfaat langsung dari apa yang mereka pelajari.

Adaptif dan Fleksibel

Terakhir, ATP harus adaptif dan fleksibel. Dengan demikian, kurikulum dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa yang berbeda-beda. 

Seiring perkembangan teknologi dan informasi, strategi pembelajaran juga harus terus diperbarui agar tetap relevan. 

Fleksibilitas ini juga penting untuk menyikapi berbagai kondisi yang mungkin berubah, termasuk kondisi di dalam kelas dan lingkungan sekitar.

Cara Menyusun ATP Kurikulum Merdeka

Agar supaya proses penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) lebih mudah dipahami dan diikuti, ada tujuh langkah-langkah penting yang dapat diikuti, sebagai berikut:

Analisis Capaian Pembelajaran

Lakukan analisis capaian pembelajaran yang mencakup materi serta kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Identifikasi Kompetensi Akhir Fase 

Tentukan kompetensi yang diharapkan dikuasai di akhir fase dan kompetensi sebelumnya yang perlu dipahami peserta didik sebelum mencapai kompetensi akhir tersebut. 

Analisis Profil Pelajar Pancasila

Analisis tiap elemen atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang relevan dengan mata pelajaran dan capaian pembelajaran pada fase itu. 

Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi: 

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
  2. Mandiri
  3. Bergotong-royong
  4. Berkebinekaan global
  5. Bernalar kritis
  6. Kreatif

Perumusan Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan identifikasi kompetensi inti di akhir fase, rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman bermakna yang diharapkan, serta variasi keterampilan berpikir yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai tujuan tersebut.

Penyusunan Linear Tujuan Pembelajaran

Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan tersebut secara linear sesuai dengan urutan kegiatan belajar mengajar dari hari ke hari.

Penentuan Lingkup Materi

Tentukan lingkup materi dan materi utama yang akan dibahas dalam setiap tujuan pembelajaran. Setiap tujuan pembelajaran bisa memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama.

Penentuan Jumlah Jam Pelajaran

Berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran, tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Contoh: untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan dibutuhkan 120 menit, keterampilan 480 menit, dan sikap 120 menit.

Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah contoh alur tujuan pembelajaran Kurikulum Merdeka dari masing-masing fase atau kelas.

Penutup

Alur tujuan pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah langkah besar menuju pendidikan yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. 

Dengan dukungan dari semua pihak, kurikulum ini dapat menghasilkan perubahan yang positif dan berkelanjutan bagi pendidikan di Indonesia. 

Lebih lanjut, keberhasilan implementasi kurikulum ini dapat menjadi model bagi negara lain dalam memperbaharui sistem pendidikan mereka.

Related posts