Arti Fase Dalam Kurikulum Merdeka dan Pembagiannya

Arti Fase Dalam Kurikulum Merdeka dan Pembagian Jenjangnya

Fase dalam Kurikulum Merdeka dibagi berdasarkan jenjang pendidikan. Setiap jenjang memiliki karakteristik dan kebutuhan belajar yang berbeda. 

Oleh sebab itu, kurikulum dirancang untuk menyesuaikan tingkat perkembangan siswa di setiap jenjang. 

Pembagian ini dimulai dari jenjang:

  1. PAUD
  2. SD/MI Sederajat 
  3. SMP/MTS Sederajat 
  4. SMA/SMAK/MA Sederajat

Implementasi fase dalam Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah dilakukan secara bertahap. Setiap sekolah memiliki kebebasan untuk menentukan cara terbaik dalam menerapkan fase ini, dengan tetap berpedoman pada panduan umum yang diberikan oleh pemerintah.

Guru memainkan peran kunci dalam menyusun kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan fase, serta memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan.

Arti Fase dalam Kurikulum Merdeka

Fase dalam Kurikulum Merdeka adalah pembagian jenjang pendidikan berdasarkan periode waktu tertentu yang fokus pada perkembangan dan pencapaian kompetensi siswa. 

Setiap fase dirancang untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan usianya, serta mempersiapkannya untuk fase berikutnya. 

Konsep fase ini memungkinkan pembelajaran yang lebih terstruktur dan bertahap, sehingga siswa dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. 

Pembagian pendidikan menjadi fase-fase ini sangat penting karena memungkinkan pendekatan yang lebih individual dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa.

Dengan adanya fase, guru dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menangani kebutuhan khusus siswa, serta memberikan dukungan yang tepat pada waktu yang tepat. 

Selain itu, fase juga membantu memastikan bahwa setiap siswa memiliki fondasi yang kuat sebelum melanjutkan ke materi yang lebih kompleks.

Pembagian Fase Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Untuk mengetahui lebih dalam, mari kita kupas arti dan pembagian jenjang dalam fase Kurikulum Merdeka seperti disadur dari laman kemendikbud.

Fase Pondasi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

Pengaturan fase di jenjang PAUD bertujuan untuk memberikan dasar yang kokoh bagi perkembangan anak. Di fase ini, fokus utamanya adalah pada pengembangan sosial, emosional, dan motorik anak. 

Anak-anak diajarkan untuk mengenali dunia di sekitar mereka serta mulai membangun keterampilan dasar seperti berbicara, mendengarkan, dan berinteraksi dengan teman sebaya.

Pada tahap ini, kurikulum dirancang untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak dan memperkenalkan mereka pada konsep-konsep dasar melalui permainan dan aktivitas eksploratif. 

Tujuannya adalah untuk meghadirkan lingkungan belajar yang menyenangkan dan merangsang. 

Fase Pondasi ini mencakup tiga elemen stimulasi yang meliputi lima aspek perkembangan anak serta bidang lain yang mendukung tumbuh kembang mereka sesuai dengan tuntutan pendidikan abad ke-21.

Ketiga elemen stimulasi tersebut adalah:

  1. Nilai Agama dan Budi Pekerti: Elemen ini meliputi nilai-nilai agama dan moralitas yang baik. Sejak dini, nilai agama harus dimasukkan sebagai dasar untuk membentuk budi pekerti yang baik pada anak-anak.
  2. Jati Diri: Identitas diri mencakup identitas pribadi sebagai individu dan identitas bangsa sebagai warga negara. Anak-anak harus diperkenalkan dengan identitas diri dan bangsanya sejak awal, berdasarkan Pancasila, agar mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
  3. Literasi dan Sains: Kemampuan literasi dan analisis sains perlu dikembangkan sejak anak-anak mulai mengenal huruf dan angka. Stimulasi ini akan membantu mereka pada tahap pra-membaca, sehingga mereka dapat berkembang menjadi individu yang kreatif dan solutif di kemudian hari.

Fase Kurikulum Merdeka untuk Sekolah Dasar

Kurikulum Merdeka di tingkat Sekolah Dasar dibagi menjadi tiga fase: fase A, fase B, dan fase C. 

Setiap fase mencakup dua tingkat kelas, karena banyak sekolah yang menerapkan sistem kelas multi usia mencakup dua kelas saja. 

Berikut adalah penjelasan mengenai fase-fase dalam Kurikulum Merdeka di tingkat SD:

Fase A Kurikulum Merdeka

Fase A ditujukan untuk siswa kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar atau setara. Fase A mulai memperkenalkan mata pelajaran, berbeda dengan fase Pondasi yang belum menggunakannya, meskipun pendekatannya tetap bersifat tematik.

Dalam fase ini, rumusan capaian pembelajaran didasarkan pada fase tersebut, bukan lagi diurutkan menurut kelas seperti kurikulum sebelumnya.

Fase B Kurikulum Merdeka

Program dalam fase B dirancang untuk mendukung siswa yang berada di kelas 3 dan 4 Sekolah Dasar atau setara. Ini berarti semua siswa di kelas 3 dan 4 berada di fase yang sama. 

Seperti fase A, rumusan capaian pembelajaran pada fase B juga didasarkan pada fase, bukan tingkat kelas seperti yang terdapat pada kurikulum yang lama.

Fase C Kurikulum Merdeka

Fase C ditujukan untuk siswa kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar atau setara. Dengan adanya fase ini, guru tidak bisa memaksa siswa untuk memahami kompetensi yang belum mereka kuasai. 

Hal ini memungkinkan pengajaran yang lebih adaptif terhadap kebutuhan belajar setiap siswa.

Fase Kurikulum Merdeka SMP

Di Kurikulum Merdeka, jenjang SMP atau yang setara dikelompokkan dalam fase D. Fase D ini meliputi kelas 7, 8, dan 9. Walaupun materi dan beban belajar terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelas 7-8 dan kelas 9. 

Kedua kelompok memiliki mata pelajaran yang sama, namun perbedaan terletak pada alokasi waktu untuk beberapa mata pelajaran tertentu. 

Sebagai contoh, siswa kelas 7 dan 8 menerima alokasi waktu 144 JP per tahun untuk mata pelajaran IPA, sedangkan kelas 9 hanya mendapatkan 128 JP per tahun.

Fase Kurikulum Merdeka untuk SMA/SMK/sederajat

Untuk jenjang SMA/SMK/sederajat, Kurikulum Merdeka dibagi menjadi dua fase:

Fase E Kurikulum Merdeka

Fase E diperuntukkan bagi siswa kelas 10 SMA, SMK, atau yang sederajat. Pada fase ini, siswa diharapkan memahami potensi dan bakat mereka sebelum naik ke kelas yang lebih tinggi. 

Setiap siswa dianjurkan untuk memilih minimal satu mata pelajaran Seni dan Prakarya.

Fase F Kurikulum Merdeka

Fase F ditujukan untuk siswa kelas 11 dan 12 di tingkat SMA, SMK, atau sederajat. Pada fase ini, siswa dapat memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat mereka. 

Pada fase ini, Siswa dapat memilih mata pelajaran dari kelompok umum, yaitu:

  • MIPA
  • IPS
  • Bahasa dan Budaya
  • Vokasi dan Prakarya

Kesimpulan

Pembagian pendidikan menjadi fase dalam Kurikulum Merdeka memiliki peran penting dalam menciptakan proses belajar mengajar yang lebih adaptif dan relevan. 

Dengan membagi pendidikan menjadi beberapa fase, siswa diharapkan dapat menerima materi pelajaran sesuai dengan tahap perkembangannya, sehingga meningkatkan efektivitas pembelajaran. 

Setiap fase juga memberikan peluang bagi guru untuk lebih memahami kebutuhan individu setiap siswa dan memberikan dukungan yang tepat.

Related posts