Teaching at the Right Level (TaRL) Pada Kurikulum Merdeka

Teaching at the Right Level (TaRL) Pada Kurikulum Merdeka

“Teaching at the Right Level (TaRL)” menjadi lebih relevan dalam pendidikan modern di mana diversitas siswa semakin tinggi. 

Terlebih, perbedaan latar belakang, gaya belajar, dan kemampuan akademis menuntut adanya pendekatan yang lebih personal dan fleksibel. 

Sejalan dengan itu, pendekatan ini dapat menaikan hasrat belajar Peserta didik serta lebih berpartisipasi saat belajar di kelas.

Metode pengajaran ini kini kian santer terdengar di telinga Kita selaras dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah. 

Lantas, apa itu Teaching at the Right Level sebenarnya? Simak uraian dari Istilah dalam Kurikulum Merdeka berikut ini.

Apa itu Teaching at the Right Level?

Teaching at the Right Level (TaRL) adalah metode pengajaran yang bertujuan untuk menyesuaikan proses belajar mengajar dengan kemampuan masing-masing peserta didik. 

Metode ini menekankan penyesuaian pendekatan mengajar agar sesuai dengan tingkat kemampuan setiap siswa dalam memahami materi. 

Dalam konteks ini, guru tidak lagi mengajar dengan metode yang satu ukuran untuk semua, tetapi lebih menyesuaikan dengan perkembangan individu.

Lebih jauh lagi, metode ini telah diterapkan di beberapa negara berkembang dengan hasil yang memuaskan.

Disamping dikenal dengan TaRL, konsep pengajaran ini juga bisa disebut student center atau berpusat pada peserta didik. 

Peserta didik tersebut didukung untuk belajar berdasarkan tingkat pemahaman dan kemampuannya secara holistik, eksploratif, serta kepintaran dalam memecahkan masalah.

Tujuan Teaching at the Right Level

Tujuan utama dari TaRL adalah memberikan pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan setiap peserta didik. 

Dengan penyesuaian ini, diharapkan peserta didik mampu memahami materi dengan baik. Dalam pandangan yang lebih luas, hal ini juga bertujuan untuk mengurangi kesenjangan belajar dan membantu peserta didik mencapai potensi terbaiknya.

Berikut beberapa tujuan utama Teaching at the Right Level:

Memenuhi Hak Peserta Didik

Setiap peserta didik memiliki hak untuk mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. 

Oleh karena itu, TaRL hadir untuk memastikan bahwa hak tersebut terpenuhi. Apa lagi, belajar dengan materi yang pas bisa membuat mereka lebih mudah mengerti dan paham.

Memberi Waktu yang Cukup

Dalam proses edukasi, waktu sangat berharga. Dengan metode Teaching at the Right Level, peserta didik diberikan waktu yang cukup untuk menanamkan karakter dan kompetensi. 

Hal ini sangat penting agar mereka tidak hanya pandai dalam akademis, tapi juga memiliki karakter kuat dan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan.

Meningkatkan Motivasi

Bila peserta didik merasa materi pelajaran sesuai dengan kemampuannya, mereka akan lebih termotivasi. 

Motivasi belajar yang tinggi akan mendorong semangat mereka untuk terus belajar dan menggali lebih dalam. Pada akhirnya, hal ini akan meningkatkan hasil belajar mereka.

Menguatkan Literasi dan Numerasi

Salah satu fokus utama dari Teaching at the Right Level adalah penguatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. 

Banyak anak yang merasa kesulitan dalam dua bidang ini karena materi yang terlalu sulit atau tidak sesuai. 

Oleh sebab itu, TaRL membantu menyesuaikan materi agar sesuai dengan kemampuan mereka, sehingga literasi dan numerasi bisa lebih kuat.

Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL)

Tidak berbeda dengan cara pengajaran lainnya, TaRL pun mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Beberapa diantaranya yaitu:

Kelebihan Pendekatan TaRL

  • Pembelajaran lebih personal, efektif, dan inklusif 
  • Pendidik bisa menyesuaikan materi berdasarkan minat serta kemampuan peserta didik 
  • Pendidik dapat mendesaian metode pembelajaran guna menumbuhkan konseptual yang baik 
  • Peserta didik bisa terlibat lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. 
  • Menjadikan peserta didik sebagai pusat pembelajaran
  • Meningkatnya keterlibatan peserta didik

Kekurangan Pendekatan TaRL

  • Memerlukan sumber daya yang mumpuni
  • Mebutuhkan penilaian yang terukur
  • Diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk mempersiapkan materi 
  • Dibutuhkan keterlibatan yang lebih besar dari Pendidik dalam menilai kemajuan siswa 
  • Implementasnya membutuhkan lebih dari satu Pendidik maupun metode pengajaran kolaboratif

Contoh Teaching at the Right Level (TaRL)

Untuk memahami pendekatan ini dengan lebih baik, mari kita lihat beberapa langkah penting yang terlibat dalam TaRL.

Melakukan Asesmen Diagnostik

Langkah pertama dalam pendekatan TaRL adalah melakukan asesmen diagnostik. Asesmen ini dimaksudkan guna mengetahui sejauh mana pemahamanan peserta didik. 

Dengan cara ini, para pengajar dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh setiap peserta didik.

Mengelompokkan Peserta Didik

Setelah asesmen diagnostik dilakukan, langkah berikutnya adalah mengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuannya. Kelompok ini dibentuk agar pembelajaran bisa lebih efektif dan tepat sasaran. 

Misalnya, peserta didik yang memiliki kemampuan serupa dapat belajar bersama, sehingga materi yang disampaikan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.

Merancang Aktivitas Pembelajaran

Dalam pendekatan TaRL, merancang aktivitas pembelajaran merupakan hal yang penting. 

Merancang aktivitas pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik akan memastikan mereka memahami materi dengan baik. 

Setiap kelompok mendapatkan aktivitas yang dirancang khusus untuk kebutuhan dan kemampuan mereka.

Melakukan Asesmen Berkala

Untuk memantau kemajuan peserta didik, sangat penting untuk melakukan asesmen berkala. 

Asesmen ini bertujuan untuk melihat apakah ada peningkatan atau perubahan dalam kemampuan peserta didik. Bila perlu, pengajar bisa menyesuaikan kembali metode pembelajarannya.

Memberikan Pendampingan

Pendekatan TaRL juga menekankan pentingnya memberikan pendampingan kepada peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran. 

Bantuan tambahan ini membantu mereka agar tidak tertinggal dan dapat mengejar ketertinggalan dengan lebih efektif.

Menggunakan Pertanyaan Reflektif dan Gambar Ekspresi

Pendekatan ini juga mencakup penggunaan teknik yang membantu peserta didik dalam mengungkapkan perasaan mereka. 

Sebagai contoh, menggunakan pertanyaan reflektif dan gambar ekspresi dapat membantu peserta didik berbicara tentang pengalaman dan perasaan mereka selama proses pembelajaran.

Memfasilitasi Refleksi

Terakhir, penting untuk memfasilitasi refleksi dalam proses pembelajaran. 

Proses ini memungkinkan peserta didik untuk melakukan beberapa hal, misalnya:

  • Merenung tentang apa yang telah mereka pelajari
  • Bagaimana mereka belajar
  • dan Apa yang bisa mereka lakukan untuk memperbaiki proses belajar mereka di masa depan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pendekatan TaRL dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan efektif.

Penutup

Secara keseluruhan, pendekatan TaRL ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adaptif. 

Ini bukan hanya tentang kemampuan akademis, tapi juga tentang mempersiapkan peserta didik menjadi individu yang utuh dan siap menghadapi tantangan masa depan. 

Related posts